Sering Hangatkan Nasi Sisa Kemarin? Stop Sekarang Juga Jika Tidak Ingin Rasakan Dampak Ini, Salah Satunya Keracunan!

Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, yang hampir setiap hari kita konsumsi.

Saking rutinnya mengonsumsi nasi, banyak dari kita yang memasaknya dalam jumlah banyak hingga menimbulkan sisa.
Akibatnya, banyak dari kita yang menghangatkan nasi sisa kemarin.

Apakah Anda salah satu yang suka menghangatkan nasi sisa setelah sehari berlalu?

Rasanya jika hal itu ditanyakan kepada orang Indonesia, akan cukup banyak yang akan menjawab "ya".

Ya, sebab sayang rasanya jika nasi sisa kemarin, apalagi bila jumlahnya banyak hanya dibuang begitu saja.

Padahal, faktanya praktik yang lumrah dilakukan orang Indonesia ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari independent.co.uk, National Health Service (NHS), sebuah layanan kesehatan publik di Inggris, Wales, dan Skotlandia, kita bisa mengalami keracunan makanan jika makan nasi sisa kemarin.
Meski nasi tersebut sudah kita panaskan ulang.

Nasi rice cooker (Tin247.com)
Namun masalahnya kita bisa keracunan makanan bukan karena nasi telah dipanaskan ulang atau tidak.
Tapi bagaimana cara nasi disimpan setelah dimasak untuk pertama kalinya.

Mengandung Banyak Bakteri
Seperti diketahui, beras sering mengandung spora Bacillus cereus, sel yang mampu bereproduksi dengan cepat dan bisa merubah menjadi untai bakteri.

Jika nasi dibiarkan berada pada suhu kamar setelah dimasak, spora bisa tumbuh menjadi bakteri, yang pada akhirnya akan berlipat ganda.

Inilah yang bisa menyebabkan kita mengalami keracunan atau muntah dan diare.

Jadi, sangat penting untuk kita tahu bagaimana cara menyimpan nasi dengan cara yang benar dan bisa memanaskannya kembali nanti.

Cara Hindari Keracunan
Lalu bagaimana cara kita menghindari keracunan makanan?
NHS merekomendasikan untuk segera sajikan nasi setelah dimasak

0 Response to "Sering Hangatkan Nasi Sisa Kemarin? Stop Sekarang Juga Jika Tidak Ingin Rasakan Dampak Ini, Salah Satunya Keracunan!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel