Mungkin banyak wanita yang pernah mengalami keputihan.

Keputihan biasanya terjadi karena faktor hormon pada wanita.

Namun yang perlu dicatat, ada sebagian keputihan yang dianggap tidak normal sehingga perlu diperhatikan.

Keputihan normal biasanya hanya cairan putih tidak berwarna, tidak berbau, bening dan tidak menimbulkan rasa gatal dari vagina.

Keputihan normal biasanya terjadi saat mendekati masa menstruasi dan kehamilan karena peningkatan hormon.

Keputihan normal sangat berguna agar vagina tetap sehat dan terhindar dari infeksi serta berguna sebagai pelumas saat berhubungan seksual.

Akan sangat berbahaya jika keputihan menunjukkan warna dan kekentalan yang bervariasi, selain itu keputihan tidak normal juga lebih lengket.

Bau Amis dari vagina saat berhubungan badan juga harus diwaspadai, jangan disepelekan ya Moms.

Keputihan tidak normal ini biasanya terjadi akibat beberapa faktor, mulai dari infeksi, jamur dan parasit lebih parah lagi menjadi indikasi penyakit menular seksual lainnya.

Umumnya pengaruh obat-obatan dan kontrasepsi sangat memicu keputihan pada Moms.

Terutama untuk pasangan muda yang mendambakan kehamilan harus lebih jeli lagi jika mengalami keputihan yang tidak normal.

Jangan dianggap sepele karena keputihan yang tidak normal dapat menghambat proses kehamilan.

"Keputihan apalagi disebabkan karena infeksi itu biasanya disebabkan karena jamur, kalau dia sampai terjadi infeksi maka seketika sperma yang dikeluarkan terkena keputihannya, maka spermanya juga akan rusak," ungkap dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, saat diwawancarai Nakita beberapa waktu lalu.

Ketika kondisi vagina normal dan bersih maka akan lebih besar kemungkinan hamil karena sperma dapat dengan mudah masuk pada saluran serviks.

Namun jangan asal mengambil jalan pintas untuk mencegah keputihan tanpa konsultasi dokter ya Moms.

Umumnya keputihan dapat dipicu oleh kebiasaan sehari-hari seperti menggunakan sabun beraroma di daerah kewanitaan, jarang mengganti celana dalam, dan malas membersihkan organ kewanitaan.

Arah mencuci vagina pun sangat berpengaruh memicu keputihan, disarankan saat mencuci vagina dari anus ke arah depan.

Dilansir dari Kompas.com, pantyliner bukanlah solusi utama untuk mengatasi keputihan pada wanita.

"Pantyliner sendiri sebenarnya mengandung berbagai zat yang mungkin saja bisa menimbulkan alergi atau reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang," ungkap dr Tri Yuniarti, SpOG saat talk show beberapa saat yang lalu untuk tabloid Nakita.

Dilansir dari lifestyle.kompas.com, selain olahraga fisik mengatur jadwal istrahat dan mengurangi stres, dapat dicegah dengan beberapa tips diet berikut ini.

- Kurangi konsumsi gula berlebih, perbanyak makanan yang mengandung serat, mineral, vitamin, karbohidrat, lemak.

-Konsumsi susu secara berlebihan juga tidak dianjurkan

-Mempertahankan daya tahan tubuh dengan antioksidan yang cukup.